Tuesday, 14 March 2017

“Aku Nakal tapi Allah Baik”



20 tahun menjadi usia yang udah gak dia anggap muda lagi. Dunia udah mandang aku dewasa secara umur. Bagi aku, 20 tahun menjadi saat saat dimana aku lagi labir-labilnya. Yang paling banyak galaunya. Usia yang paling banyak mikirnya. Usia yang paling banyak pertimbangannya. Sebagian besar mungkin lagi sibuk nge galauin cinta, entah itu cinta  tak terbalas, cinta terpendam, cinta segitiga, sampe cinta tak direstui, maybe. Or whatever all about love. Tapi kalau aku, bukan galau karena cinta, mikir karena cinta, dan pertimbangan tentang cinta. Tapi ada hal yang berkecamuk di pikiranku, menyita pemikiranku, menyita fokusku melebihi sekedar cinta cintaan remaja.

Ketika teman teman SMA ku udah punya yang namanya jati diri mereka, mereka tau passion mereka, mereka mantap dengan cita-citanya. Tidak demikian denganku. Karena sampe usia 20 tahun pun aku masih bertanya tanya. Mau jadi apa ya ? Untuk apa ya aku hidup ? Apa yang harus aku lakukan di hidup ini ? Semua pertanyaan berkecamuk setiap hari di fikiranku bahkan sampai ngejadiin aku hampir gak pernah ngaggap serius kuliah. Aku kuliah, sekarang udh semester 6. Tetapi itu bukan sebenar benar nya passion aku. Aku kuliah hanya karena orang tuaku berkeyakinan kalau zaman sekarang cewe juga harus kerja dan cara dapet kerjaan yang layak salah satunya adalah dengan menjadi sarjana. Disamping itu ketika Bapak meninggal beliau berpesan sama Ibu buat nguliahin aku, which is Bapak juga punya keyakinan yg sama kalau cewe juga harus kuliah dan bekerja.

Waktu itu, sebagai seorang anak yang kebingungan gak tau lagi caranya buat bakti sama orang tua, gak ada pilihan lain selain nge iya in permintaan mereka. Saking gak ada niat nya sampe semua kelengkapan kuliah, di awal aku gak pernah mikirin apalagi nyiapin, semuanya Ibu yang siapin. Sekarang, alhamdulillah masih bertahan kuliah, meski diawal –awal kuliah aku gak menjalaninya dengan baik. Sampe tiba masa dimana aku sadar kalo gak ada yang perlu disesali dalam hidup ini. Apa yang aku dapet sekarang adalah jalan terbaik yang Allah kasih. Karena hakikat dari syukur itu adalah memaksimalkan apa yang sudah Allah kasih. Tidak menyesalinya apalagi menyalahinya.

Gak ada yang indah dari cerita remajaku. Remaja yang jauh dari agama, remaja yang shalatnya pun kalau sempat aja. Termasuk remaja yang pernah nyicip indahnya pacaran (dulu sih gitu). Kalau nanti seandainya tulisan ini ada yang baca, terus kebetulan yang bacanya kamu, terus kamu lagi dalam posisi punya hubungan sama lawan jenis alias pacaran, saran dari aku mendingan kamu berhenti sampe disini. Demi Allah suatu saat ketika  kamu bisa nangkep hidayah Allah sampe kamu ngerti kalau pacaran itu sama sekali gak ada faedahnya dan malah nimbulin dosa yang berkesinambungan, kamu bakalan nyesel. Saat ini mungkin kamu belum mau nerima saran ini dan pasti kamu bilang “aku pacarannya pacaran sehat”. Itu karena fikiran kamu belum terbuka, hati kamu masih tertutup cinta semu yang bila kamu terus pelihara akan menggerogoti habis hati, akal sehat, bahkan iman kamu.

Setelah lulus SMA, aku bingung . Aku gak langsung kuliah karena ya aku belum tau mau jadi apa. Kuliah dimana, jurusan apa juga aku gak tau. Lagi gamang segamang –gamangnya mikirin hidup aku mau dibawa kemana. Setahun gak ngapa-ngapain, gak ada yang dilakuin kerjaan nya main doang. Madesu banget lah pokonya. Sampai akhirnya aku kuliah di jurusan PLB disalah satu perguruan tinggi swata di Bandung. Itu juga karena rekomendasi Ibu. Sejak itu aku tinggal di Bandung 4-5 hari seminggu, setiap weekend aku pulang ke kampung menemui Ibu. Karena Bapak udah gak ada, setidaknya Ibu pasti kesepian melalui hari-harinya seorang diri di kampung jadi aku pasti menyempatkan untuk pulang di setiap weekend.

Perjalanan aku untuk mengenal Allah bukan waktu yang singkat. Butuh bertahun – tahun untuk itu. Desember 2013 disaat kekosongan waktuku karena belum mau kuliah Allah memanggil Bapak, kejadian ini adalah hal besar pertama yang aku sesali selama aku hidup karena disaat hari-hari terakhir Bapak hidup, aku sedang sibuk bersama teman-temanku.  Waktu itu udah dua hari aku gak ada di rumah karena sibuk sama teman – teman. Sampai akhirnya aku dipaksa pulang oleh berita meninggalnya Bapak. Saat itu hujan deras, dadaku berdegup kencang. Aku pulang melewati hujan yang begitu deras dengan fikiran gk karuan. Tiba dirumah ternyata memang benar keadaannya. Tetangga sudah berkumpul di rumahku dan Jenazah Bapak udah ada di tengah – tengah mereka. Inilah takdir Allah yang mau gak mau harus aku terima waktu itu. Aku menyesal karena tidak sempat meminta maaf sebelum Bapak tiada. Aku menyesal karena dulu sering kesal sama Bapak.Tetapi aku sadar dan percaya ini cara Allah mendewasakanku.

Hal besar kedua yang aku sesali yaitu pacaran. Karena selama aku pacaran, aku benar-benar berada dalam perangkap setan. Aku dengan mudahnya nerobos rambu-rambunya Allah. Setan menutup mata hatiku. Aku terlena dengan cinta palsu yang setan tawarkan. Aku menerima produk cinta palsu dari setan. Kalau kamu fikir sekarang kamu lagi ada dalam satu ikatan cinta. Demi Allah itu bukan cinta. Itu adalah nafsu yang setan bungkus dengan kemasan indah bernama cinta.

Akibat produk cinta setan itu. Dengan mudahnya kamu keluarkan air mata karenanya. Tapi berkeras hati terhadap ancaman Allah. Dengan perasaan gembira kamu  baca pesan-pesan dari nya hampir setiap waktu. Gelisah ketika beberapa saat gak ada kabar darinya. Tapi kamu menampikan pesan-pesan suci dariNya. Padahal masih banyak pesan-pesaNya yang belum kamu baca. Kamu merasa kesal dan marah kalau saja dia sedikit lebih lama membuka atau membalas pesan dari kamu. Tapi kamu gak pernah peduli sama Allah yang pesannya udah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun gak kamu baca. Inilah saat dimana setan bergembira karena dia udah berhasil buat kamu gak taat bahkan gak takut lagi sama ancamannya Allah.   

Dari dua kejadian ini Alhamdulillah Allah ngebuat aku peka terhadap hidayah Allah. Hal pertama yang ingin aku lakukan yaitu memperbaiki shalatku. Menyempurnakan shalatku yang 5 waktu. Tetapi waktu itu hanya sekedar itu. Aku baru sekedar mengerti kalau shalat itu wajib dan no escuse. Tetapi keinginanku buat belajar agama masih kecil. Alhasil tawaran setan masih gampang aku iyakan. Masih ada kebiasaan dosa yang aku lakukan saat ini. Ketenangan hidup masih belum aku rasakan. Aku masih hidup dalam kebahagiaan yang aku buat buat sendiri yang tidak bersumber dari hati yang bahagia. Di saat saat ini aku masih mempertanyakan eksistensi aku di dunia ini. Aku belum tau tujuan hidup itu apa. Aku gak tau aku mau jadi apa di dunia ini. Aku masih belum tau bagaimana aku harus hidup. Menurut aku semua orang pasti pernah ngerasain posisi ini. Seenggaknya pasti pernah terlintas pertanyaan di benak kamu , “aku ini siapa sih? Hidup aku buat apa? Dan hal hal lain mengenai keberadaan kamu di dunia ini”. Cuma ada orang yang emang bener-bener nyari jawabannya. Ada juga orang yang  biarin pertanyaan itu lewat gitu aja. Mau gak mau posisi ini adalah posisi gamang . Dimana kamu belum nemuin klik nya ngejalanin hidup itu harus kayak gimana. Yang namanya lagi bingung, kecenderungannya macam-macam. Ada yang nyari jawabannya nya ke Allah ada yang enggak. Menurut aku, lingkungan kamu akan mempengaruhi hasil akhir jawaban kamu.  

Waktu terus berlalu, setiap detik, menit yang aku lalui masih dalam keadaan was was untuk urusan dunia. Takut gak sukses lah, takut gak bisa bahagiain orang tua lah, takut gak dapet kerjaan dan ketakutan-ketakutan lain mengenai dunia. Sampai akhirnya aku nyampe di titik yang aku anggap titik temu aku dengan Allah. Saat dimana hati aku mulai luluh. Mulai rapuh. Mulai lunak. Mulai menangisi kemaksiatan – kemaksiatan yang pernah aku lakukan. Aku bilang sama Allah.  “Ya Allah inilah aku hambaMu yang banyak dosanya, Ya Allah inilah aku hambaMu yang sangat membutuhkanMu, Ya Allah inilah aku hambaMu yang hina dina, Ya Allah inilah aku hambaMu yang butuh kasih sayangMu, Ya Allah inilah akuhambaMu yang butuh ampunanMu, Ya Allah inilah aku sekarang, Ya Allah inilah aku yang baru, Ya Allah inilah aku yang ingin belajar mencintaimu melebihi apapun.”

Dulu aku pikir kalau hidayah itu ditunggu sampe Allah kasih, tapi sekarang aku sadar kalau hidayah itu dijemput bukan ditunggu. Karena sebenernya kalau kamu sadar Allah itu selalu ngasih sinyal-sinyaal hidayah di hidup kamu. Cuman tergantung kamu, sadar atau engga kalau itu sinyal hidayah ? udah sadar mau kamu tangkep gak tuh hidayahnya? udah ditangkep mau diaplikasiin gak hidayahnya? Semuanya pilihan kamu. Setiap orang itu di kasih sinyal hidayah. Contoh kecil yang sering terjadi. Misal kamu baru aja putus cinta, udah gitu putusnya dihianati lagi. Kebayang kan sakitnya kaya gimana? Sayangnya pas lagi putus kamu gak sadar kalau itu sebenernya sinyal dari Allah, Allah tuh ngasih tau kamu kalo pacaran itu gak baik. ngasih tau kamu kalo berharap sama manusia itu cuma bikin kamu kecewa. Ngasih tau kamu kalau mencintai bukan karena Allah itu gak bikin kamu bahagia. Cuman sayangnya lagi kamu gak berfikir sejauh itu. Kamu malah mikir gimana caranya kamu cepet cepetan dapet lagi gebetan buat di pamerin sama si mantan kalau kamu bisa cepet move on dan bahagia tanpa dia. That’s FACT.

Seorang begal yang tertangkap warga sampe dikeroyok dan masuk penjara, Itu adalah tanda sayangnya Allah sama dia. Itu sinyal hidayah Allah. Allah dengan caraNya ingin ngasih tau tuh sama si begal kalo yang dia lakuin itu salah. Saking sayangnya Allah sama hambanya , Allah ngasih dulu peringatan di dunia. Allah ngasih kesempatan dulu supaya  mau bertobat kepada Allah. Harusnya ngejadiin si begal ini bersyukur karena Allah gak langsung cabut nyawa dia. Allah ngasih kesempatan dia buat tobat. Karena Allah itu seneng banget sama hamba-hambanya yang bertobat. Allah itu gak kaya kita, susah banget maafin orang yang punya salah sama kita. Allah itu Maha Pengampun. Allah menerima siapapun yang benar-benar ingin bertobat kepadaNya.

Sekarang aku sadar kalau ternyata Allah itu dari dulu udah ngasih sinyal hidayah cuman akunya yang gak pernah ngeh. Sampe akhirnya aku dapetin titik terang dimana sinyal hidayah yang mengetuk dadaku,dengan mudah hatiku mempersilahkannya masuk. Aku mulai beli buku-buku Islam. Buku tata cara shalat yang benar, buku motivasi motivasi islami, sampai follow akun-akun dakwah di instagram. Saat ini aku mulai berfikir kalau shalat itu gak cuma sekedar shalat, kalau wudhu itu gak cuma yang penting basah. Semua ada adab dan sariatnya. Mulai berfikir kalau sehebat apapun shalat kamu kalau wudhu kamu gak sesuai caranya Allah akan sia sia. Mulai berfikir serajin apapun shalat kamu kalau tata caranya salah bahkan banyak rukun dan wajib salat yang kamu buat asal asalan semuanya akan percuma.

Sebagai anak muda akhir zaman yang di manjakan sama kemajuan teknologi, aku sering banget buka youtube, cuman seringnya buka yang gak jelas dan gak berfaedah. Namanya anak muda paling liat-liat apa yang lagi hits saat itu. Sampai dengan caranya Allah aku dituntun ke sebuah kajian yotube Ustadz yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Yaitu Ustadz DR.Khalid Basalamah,MA. Semoga Allah merahmati beliau. Lewat kajian beliau atas ijin Allah aku bisa sedikit demi  sedikt memahami agamanya Allah. Aku mulai mempelajari banyak hal tentang islam. Lewat kajian beliau dengan penyampaian yang sangat mudah difahami , yang setiap kalimat yang beliau ucapkan semuanya penuh makna dan pelajaran ngebuat aku semakin sadar kalau selama ini ternyata aku  lupa kalau dunia itu amatlah kecil dan sebentar, negeri akhiratlah yang besar dan abadi. Dulu orientasi aku cuma gimana caranya aku bisa hidup enak di dunia ini. Gimana caranya aku bisa punya kerjaan yang bagus. Gimana caranya aku bisa punya kedudukan yang bagus. Punya tittle bagus di dunia. Yang ternyata kalau semua itu tercapai hanya terlihat bagus dimata manusia saja tapi belum tentu di mata Allah. Sukses dimata dunia belum tentu sukses dimata Allah.

Semakin hari semakin aku faham sekali kalo dunia hanyalah persinggahan. Dunia ini hanya pesimpangan yang cepat atau lambat kamu dipaksa untuk meninggalkannya. Namun tak jarang kemewahan dunia  membuat orang terlena dengannya. Begitupun dengan aku dulu, begitu sibuknya mengkhawatirkan dunia fana ini dan mengesampingkan akhirat yang sejatinya adalah tempat tinggal  yang sebenarnya. Begitu sibuk mengupgrade perfoma diri untuk pandangan baik dari dunia .Aku gak pernah mikirn gimana mati enak dan bahagia di negeri akhirat. Islam gak melarang kita untuk mengejar dunia karena sekarang kamu lagi di dunia pasti kamu juga butuh dunia. Tapi jangan sampai dunia ini melalaikan kamu soal akhirat. Kejarlah dunia secukupnya, Akhirat sebanyak banyaknya. Kerjakan urusan dunia dengan didasari karena Allah sehingga apapun yang kamu kerjakan di dunia ini tidak sia – sia dan bernilai ibadah. Bekerja karena Allah. Belajar dan berilmu karena Allah. Segala apapun hal yang kamu kerjakan di dunia, dasarilah karena Allah, niatkan hanya untuk Allah. Tentunya hal hal yang dikerjakan ini dalam lingkup kebaikan. Segala sesuatu yang dikerjakan karena Allah tidak akan membuat kamu berat mengerjakannya. Kini aku sadar hakikat manusia di dunia untuk beribadah kepada Allah Azza wa Jalla. Bukan berlomba-lomba mendapatkan perhatian dunia tapi berlomba lomba mendapatkan perhatian dan rahmat Allah semata. Karena kita manusia adalah makhluk yan tak luput dari kesalahan, maka tak ada satupun hal yang mampu menyelamakan kita dari panasnya api neraka selain rahmat dan kasih sayang Allah. Harta yang dikumpulkan didunia tidak lagi berguna kecuali yang di infakan dijalan Allah. Kedudukan setinggi apapun, pamor setenar apapun  tidak akan menolong kamu kecuali iman , amal dan rahmat Allah.

Dunia ini adalah jalan menuju kebahagiaan abadi dan karena itu ia baik, pantas dihargai dan dipuji.
Yang buruk adalah apa  yang engkau  lakukan dengan dunia saat engkau dibutakan  pada kebenaran dan dikuasai sepenuhnya oleh hasrat, hawa nafsu dan ambisi pada dunia.
Kesenangan dunia ini tidaklah membahayakan dengan sendirinya. Ia baru berbahaya ketika semua itu membuatmu lupa, tidak patuh dan melalaikan Tuhanmu.
- Sheikh Ibn al-Arabi-

Lagi-lagi tanpa kamu sadari ternyata setiap hari Allah ngingetin kita tentang panasnya api neraka, api yag panasnya 70 kali lipat api dunia itu. Allah ngingetin kita tentang pedihnya siksa neraka. Dengan apa ngingetinya ? sebenernya ini hanya bagi orang-orang yang sadar akan petunjuknya Allah.
Kamu sering ngeluh tentang teriknya matahari di siang hari yang kalo lagi panas banget bisa sampe panasnya berasa tembus ke kulit. Kalau kamu sadar itu adalah peringatan dari Allah. Allah ngingetin kamu kalau panasnya dunia yang gak ada apa apanya dibanding panasnya neraka udah cukup buat kamu ngeluh,udah cukup buat bikin kamu gak mau lama lama diluar, udah cukup buat kamu berlindung ke tempat teduh. Sebenernya Allah nuntun supaya kamu berfikir dan bayangin apa jadinya kamu kalo panasnya dunia ini di kali 70 kali lipat. Sehingga ngebuat kamu takut akan siksanya Allah dan pada akhirnya ngebuat kamu lebih taat lagi sama Allah. Cuman syangnya kamu gak sadar kalau itu peringatan Allah. Kalau itu kasih sayangnya Allah yang ngsih tau kalu siksanNya di neraka nanti bakal lebih dari apa yang kamu rasakan di dunia ini.

Kamu juga pasti pernah jatoh, pernah ngerasain sakit fisik di dunia. Entah itu keiris piasu atau apapun yang ngebuat fisik kamu sakit. Sebenernya itu juga peringatan dari Allah buat kamu. Contoh kecilnya pas tangan kamu keiriis pisau terus luka. Udah gitu gak sengaja bagian yang keiris pisaunya kena sessuatu yang ngebuat tambah perih semisal sabun pas kamu mandi atau coba kamu tetesin luka kamu pake air jeruk. Aku yakin kamu pernah ngalamin ini. Sengaja atau enggak. Setidaknya ya, sekecil apapun luka kamu walau itu cuma ketusuk jarum. Udah cukup bisa buat kamu ngerasa sakit. Itu baru sebagian kecil luka di tubuh kamu. Udah cukup buat kamu ngerasa perih atau sakit. Tidakkah kamu setelahnya menjadi berfikir  segimana dahsyatnya siksaan Allah di neraka kelak ? Tidakah menjadikan kamu berfikir bisa enggak kamu nahan sakitnya siksaan Allah di neraka? Kejadian- kejadian kecil sehari hari ini seharusnya menjadikan kamu sedikit berfikir tentang akhirat.

“Saya tidak meroko tetapi saya selalu membawa korek api di kantong celana saya. Setiap kali hati saya tergerak untuk bermaksiat, maka saya bakar satu batang korek api dan saya rasakan panasnya di telapak tangan. Saya pun bekata dalam hati : “Wahai Ali menahan panasnya Api saja kamu tidak sanggup bagaimana pula dengan dahsyatnya Api Neraka”.
-Muhammad Ali-

Anyway, ngerasa gak kalo kondisi dunia sekarang udah carut marut. Entah itu pemerintahan, perekonomian, sampe moral para penerus bangsa yang semakin melemah. Kamu lagi hidup di zaman dimana orang-orang yang yang menebar kemudorotan dijadikan idola. Kamu lagi hidup di zaman dimana anak- anak kecil lebih mengidolakan Superman dkk dibanding Rasull Shallallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya. Zaman dimana para remaja wanita lebih memilih para artis sebagai role model mereka dibanding istri-istri Nabi Salallahu alayhi wasalam seperti Khadijah radhiyallahu’anhu atau Aisyah radhiyallahu’anhu. Bahkan mungkin ada yang gak tahu dan gak kenal sama mereka  radhiyallahu’anhu.

Sebagai anak muda akhir zaman yang udah dimanjakan sama kecanggihan teknologi yang otomastis bisa buat kamu lebih gampang lagi dapet segala macam ilmu dan informasi,yang seharusnya otomastis juga ngebuat kamu semakin pintar dan matang dalam berfikir. Khususnya berfikir tentang nasib diri kamu sendiri. Harusnya kamu udah mulai peduli sama nasib kamu di akhirat. Ketika kamu akhil baligh Allah sudah gak ngaggep kamu anak-anak lagi. Allah udah nganggep kamu dewasa yang otomatis gak ada yang bisa bertanggung jawab atas diri kamu kecuali diri kamu sendiri. Bagi perempuan muda yang sudah haid, jangan anggap kamu masih anak-anak karena dari sejak pertama kamu haid Allah telah memperhitungkan amal baik buruk kamu secara dewasa. Begitu pula dengan lelaki ketika udah muncul tanda-tanda baligh di dalam dirinya.

Jangan sekali kali kamu anggap kalo masa muda itu harus kamu habiskan dengan main-main sepuasnya tanpa memperhatikan hak dan laranganNya Allah. Kamu habiskan tanpa kesadaran kalo nanti di Yaumil Akhir Allah meminta pertanggung jawaban atas masa muda yang kamu habiskan. Kamu udah harus mulai beribadah kepada Allah atas kesadaran kamu sendiri dan atas keimanan kamu kepada Allah bukan karena suruhan orang tua atau lebih parahnya karena ikut ikutan karena kebiasaan. Kamu harusnya udah mulai berfikir dan mencari sendiri kenapa kamu beriman kepada Allah. Kenapa kamu menerima Islam sebagai agama kamu. Buka hanya sekedar status kamu islam karena orang tua kamu islam. Kamu harusnya udah bisa yakini diri kamu kalo kamu beragama Islam karena kamu udah tau, udah mempelajari, udah yakin kalo islam itu agama yang hak. Sehingga kalo ada pertanyaan kenapa kamu beragama islam, kamu gak jawab karena orang tuaku islam. Itu bukan jawaban! Tapi karena kamu udah ngekaji islam dan kamu yakin kalo islam itu memang benar benar agama yang hak. Kalo kamu udah nemuin alesan kenapa kamu nerima islam bukan  karena orang tua kamu islam, kamu bakal ngerasain nikmatnya iman itu seperti apa. Dan hal pertama yang akan kamu sukuri di dunia ini adalah iman dan islam.

Ini adalah perjalanan aku nemuin apa itu hidup, nemuin hakikat aku sebagai manusia , nemuin jalan lurus setelah tersesat dijalan yang salah. Perjalanan aku dari yang tidak menghargai waktu jadi begitu menghargai setiap pinjaman hembuan nafas yang Allah kasih. Yang hanya menuntut Allah ngabulin doa tanpa menuhin hak haknya Allah. Yang banyak mengeluh atas hidup jadi bersyukur atas apapun hal yang Allah kasih. Yang sering marah – marah jadi mulai menjaga emosi. Yang pesimis menjadi optimis karena Allah. Karena sekarang aku mulai sadar kalo manusia itu di cptakan pada hakikatnya adalah untuk ibadah,yang mana segala apapun hal didunia ini harus bernilai ibadah dan gak ada satu pun hal di dunia ini yang perlu disesali karena semuanya atas kehendak Allah. Hal baik Allah kasih agar kita punya rasa sukur. Hal buruk Allah kasih agar kita punya rasa sabar.

Aku mulai sadar kalo waktu yang Allah kasih terlalu berharga kalo aku habiskan dengan kemaksiatan aku kepadaNya. Kini aku sadar kalo aku harus mempertanggung jawabkan sendiri perbuatanku di hadapan Allah. Kini aku sadar kalo setiap detik dari kehidupan aku direkam sama kameraNya Allah dan akan aku tonton rekaman itu di Yaumil Akhir. Kini aku khawatir akan berakhir dalam keadaan tidak husnul khotimah. Kini aku sadar kalau tidak ada yang bisa disembunyikan dari Allah. Allah tau apa yang tersembunyi dibalik hati.  Aku mulai hidup dalam pengawasan Allah sehingga tidak ada celah bagiku untuk berbuat maksiat kepadaNya. Kini aku  malu ketika ingin bermaksiat kepadaNya. Aku tidak memungkiri setan selalu menawarkan produk produk maksiatnya di setiap kesempatan.Manusia tempatnya salah tapi yang namanya manusia itu harus bisa belajar dari kesalahan. Sejatinya manusia itu ketika dia tahu apa yang dia lakukan itu salah, seharusnya dia berusaha untuk gak ngelakuinnya lagi. Tidak ada manusi yang tidak berdosa dan bermaksiat. Tapi amat celaka manusia yang tetap mengeraskan hatinya .Tidak mau menangkap sinyal-sinyal kasih sayang Allah. Manusia seperti ini adalah manusia yang sebenarnya tidak mau mengenal dirinya. Bagiku, hidayahnya Allah adalah anugerah terbesar yang Allah kasih. Karena dengan hidayahnya, aku bisa mensyukuri islam yang telah ditakdirkan kepadaku, bisa merasakan lezatnya iman dan nimatnya ibadah.

“Berusahalah untuk mengenal diri sendiri. Sebab siapa yang kenal dirinya dan menentang hawa nafsunya, akan kenallah dia akan RabbNya dan menuntutlah dia akan keridhaan-Nya.”
– Syeikh Abdul Qodir al-Jilani-

Sepintar – pitarnya orang, belum pantas dikatakan jenius kalau belum mengenal siapa RabbNya.
Seberilmu-berilmunya orang, belum pantas dikatakan ilmuan kalau belum mengenal siapa RabbNya. 
-unknown-

Ada orang sudah berhijab tapi masih pacaran. Ada juga yang belum berhijab tapi dia ngerti kalau pacaran itu Allah larang dan dia gak pacaran karena Allah larang. Kamu gak berhak nyimpulin orang begini begitu. Kamu gak berhak mencaci hijabnya atau menjudge sok suci sama yang belum berhijab tapi memilih gak pacaran. Kita gak berhak untuk menjudge ini itu. Aku pribadi yakin kalau manusia itu gak bisa sekaligus ngerubah segala aspek dalam kehidupannya secara bersamaan. Dan yang lebih penting lagi, "Jangan meremehkan nasihat hanya karena kamu anggap orang yang ngasih nasihat masih banyak kurangnya". Please be smart human being! Manusia gak harus jadi sempurna dulu buat nyebarin kebagikan. Karena itu gak mungkin. Aku juga yakin semua manusia itu fitrahnya ingin menjadi lebih baik. Karena balik lagi ke point bahwa gak ada manusia yang sempurna. Yang terpenting disetiap hari yang kamu lalui ada hal yang berusaha kamu perbaiki. Setiap hari kamu belajar membaca pesan dari setiap kejadian yang kamu alami. Setelah belajar manusia dituntut mengaplikasikan apa yang mereka pelajari. Bukan seberapa banyak ilmu yang kamu fahami, tapi seberapa banyak yang kamu fahami itu kamu aplikasikan di kehidupan kamu. Sekali lagi, tidak ada manusia yang bisa merubah segala aspek dalam kehidupannya secara bersamaan. Yang terpenting adalah dalam setiap hari minimal ada satu hal yang berusaha kamu perbaiki dalam hidup. Entah itu kebiasan, cara hidup, gaya hidup, cara pandang, pemikiran dan ilmu yang perbaharui. Yang harus kamu lakukan adalah buat target setiap hari. Hal apa saja yang harus kamu rubah pada hari ini. Ya, hari ini. Karena waktu terbaik adalah hari ini. So.appreciate your time. Don’t waste it.

Diriwayatkan dari Sahl bin Sa’id bahwasanya Jibril As pernah datang kepada Rasulullah kemudian berkata :

Wahai Muhammad! “Hiduplah sesukamu, tetapi ingat bahwa kamu akan mati, cintailah apa yang kamu sukai, tetapi ingat bahwa kamu akan meninggalkannya, dan berbuatlah sesukamu, tetapi ingat bahwa kamu akan mendapatkan balasan dari apa yang telah kamu perbuat..”

Kebaikan dari tulisan ini pasti datangnya dari Allah. Kalau ada yang kurang baik pasti datang dari aku sendiri. 

Terimakasih kepada Allah yang telah mengijinkan aku menuangkan fikiranku dalam bentuk tulisan ini. Semoga Allah Ta’ala merahmati kita semua.

Alhamdulillaahilladzii bini`matihi tatimmush shaalihaat.
(Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya lah sgala kebaikan menjadi smpurna)

Jazaakumullaahu khayran ‘alaa ihtimaamikum
(Semoga Allah membalas kalian atas perhatian kalian)

-Noor Fitri Dwi S-

Wednesday, 15 February 2017

Tips dan Rincian Biaya Aqiqah Murah di Bandung


Harga Paket Aqiqah Bandung Murah 2019/2020. Aqiqah di Bandung di rumah aqiqah Dapur Aqiqah Bandung. Dapur Aqiqah ialah sentra aqiqah Bandung murah enak, yang telah memiliki pengalaman  sedari tahun 2009. 

Dapur Aqiqah (dulu: Dapoer Aqiqah) ialah aqiqah murah di Bandung, Cimahi, & Bandung Timur, Cileunyi, Bandung Selatan, Bandung Barat, Bandung Utara, Jawa Barat. Dapur Aqiqah adalah juga rumah domba aqiqah,  kambing qurban dan kambing guling Bandung.Dapur Aqiqah ialah sentra dan rumah akikah yang memberikan layanan paket akikah satu atap, yaitu: kantor, kandang domba, tempat pemotongan & lokasi produksi awal di dalam satu rumah.

Sentra aqiqah murah online kota Bandung serta layanan catering paket jasa akikah anak biaya murah. Dapur Aqiqah Bandung-Cimahi juga pusat domba aqiqah,  kambing qurban serta kambing guling Bandung. Pemotongan InsyaaAllah sesuai syariat bersertifikat MUI, harga bersaing serta koki berpengalaman. Paket aqiqah suka-suka, Anda dapat pilih sendiri, menyembelih sendiri, untuk dibawa hidup, mentah/potong bersih, dimasak untuk prasmanan atau untuk nasi box, dapat juga dihidangkan sebagai kambing guling. Proses Potong bersih 20 Menit selesai. Dapat ditunggu..!?  

GRATIS ONGKIR: Kodya Bandung, Bandung Timur, Cimahi Kota, & Cileunyi


Aqiqah Bandung Murah, Jasa Paket Dapur Aqiqah Bandung

Untuk pemesanan bisa langsung ke kontak yang ada di brosur tersebut diatas ya.